Pemerintah Indonesia telah memutuskan untuk mengadakan hari libur bersama pada tahun 2020 karena musim liburan yang tinggi. Melihat fenomena ini, bagaimana dampak cuti bersama mempengaruhi bisnis?
Setidaknya ada tiga waktu cuti bersama tahun ini. Beberapa melakukan cuti bersama saat Idul Fitri pada Mei 2020. Kemudian, 21 Agustus, hari ini, akhir dari libur Tahun Baru Hijriah. Selain itu juga diberi libur pada tanggal 30 Oktober, hari kelahiran Nabi Muhammad. Proklamasi bersama tersebut ditandatangani oleh Menteri Agama, Menteri Tenaga Kerja dan Menteri PAN RB. Wabah Covide-19 mendorong pemerintah Indonesia, khususnya Mei lalu, untuk mengubah beberapa program untuk mendapatkan cuti bersama. Ada berbagai pilihan yang tersedia untuk keputusan mempertimbangkan kembali liburan. Namun, banyak bisnis harus beradaptasi dengan epidemi Covid-19, termasuk giliran kerja dan cuti bersama tambahan.
- Turunnya Produktivitas Kerja
Peningkatan jumlah hari libur akan menghasilkan produktivitas tenaga kerja dalam bisnis. Di sisi lain, biaya tenaga kerja terus menjadi beban bagi perusahaan. Keadaan mempengaruhi risiko kegagalan mencapai target produk. Misalnya, bagi perusahaan yang terlibat dalam penyediaan barang, ada risiko perizinan tambahan ini akan tertunda. Dampaknya, perusahaan harus membayar terlambat sehingga ada risiko kepercayaan konsumen menurun.
- Menyesuaikan Jam Operasional
Sebagai pemilik bisnis, teman – teman diwajibkan untuk mematuhi peraturan pemerintah yang berlaku. Selain liburan, bisnis teman – teman juga harus menyesuaikan selama jam kerja. Liburan ekstra darurat ini mungkin tidak ada dalam rencana bisnis teman – teman sehingga jam buka dan tutup bisnis harus segera disesuaikan.
- Ditambahkannya Biaya Lembur
Banyak bisnis telah mengambil pekerjaan paruh waktu untuk meningkatkan produktivitas guna mencapai tujuan bisnis. Biaya pekerja meningkat karena kompensasi lembur untuk bisnis yang masih harus bekerja selama liburan. Dibalik itu semua, kita juga harus bisa mengatur dengan baik agar bisnis yang kita jalani bisa terus bertahan walaupun telah ditetapkan libur panjang. Nah berikut adalah solusi yang akan mimin berikan pada teman – teman semua agar bisnis dapat terus bertahan
- Melakukan Evaluasi pada Arus Kas
Karena biaya bisnis meningkat selama liburan, arus kas harus dipantau dengan cermat. Arus kas dan arus keluar perlu dinilai untuk transaksi dan operasi. Perubahan arus kas mempengaruhi kondisi keuangan bisnis jangka pendek dan jangka panjang. Nah melihat hal tersebut maka melakukan evaluasi pada kas merupakan suatu hal yang sangat penting. Sehingga walaupun sedang cuti bersama, bisnis teman – teman bisa tetap berjalan dengan lancar.
- Memperhatikan Selalu Stok Barang yang Ada
Penundaan distribusi barang selama usaha patungan sangat wajar, mengingat ada sejumlah batasan. Untuk mewujudkannya, teman – teman perlu memperhatikan pasokan bahan baku. Jadi, walaupun cuti bersama sedang dilakukan, teman – teman tetap perlu memperhatikan segala barang yang diproduksi dan jangan sampai lalai karena lupa dalam mengecek barang.
- Memantau Segala Transaksi Bisnis
Sebagai seorang pebisnis, tentunya bisnis teman – teman tidak ada bedanya dengan dunia perbankan. Saat liburan, banyak industri perbankan yang menerapkan kerja lembur. Dengan begitu maka teman – teman diharuskan untuk selalu memantau segala transaksi tersebut apakah berjalan sesuai target atau tidak. Untuk memantau bisnis tersebut dengan mudah, maka teman – teman bisa menggunakan transaksi online. Transaksi online sangat membantu teman – teman mengelola transaksi tanpa menunggu jam perbankan.
Referensi: https://sudutgaji.com/